Monday, February 11, 2008

Gubahan yang Membawa Perubahan

Mas Hari dalam perjalanan menuju lokasi Kampanye Pride - Mas Magi/Lembaga Paramitra - di TN. Bromo Tengger Semeru, menyempatkan mampir ke lokasi Pride - Mas Agus/Kaliandra Sejati - dan menyempatkan diri menyaksikan pertunjukan lagu konservasi oleh Kelompok Suket Teki

Tidak pernah terlintas dibenak Camat (jangan terkecoh nama seorang pemuda di desa Dayurejo ini dengan sebuah jabatan pamong masyarakat) untuk menjadi dikenal oleh banyak orang dalam waktu singkat lewat lagu konservasi yang digubahnya. Pada saat itu, pemuda gondrong ini hanya terbangkitkan motivasinya oleh tantangan Mas Agus (Yayasan Kaliandra) untuk membuat lagu konservasi bagi penyelamatan Tahura Soerjo dari bahaya kebakaran yang kerap terjadi di sini. Mas Agus pun pada awalnya agak skeptis bahwa pemuda ini dan kelompok bandnya akan mampu menggubah sebuah lagu. Bagaimana tidak, mereka semua bukanlah musisi asli, mereka semua mempunyai pekerjaan lain seperti buruh, bekerja di ladang dan sebagainya. Bagi mereka, bermain musik hanyalah sebuah hobi.

Tapi, pada akhirnya mereka bahkan mampu menggubah tiga buah lagu yang iramanya rock-dut (dangdut dengan cabikan gitar yang cenderung nge-rock). Bukan hanya itu, Camat dan kelompok bandnya, yang kemudian dikenal dengan Suket Teki (Suara Keterangan Tegal Kidul -- dan ada cerita lain dibalik nama kelompok band ini ... ) dibantu oleh Yayasan Kaliandra kemudian merekam lagunya kedalam CD. Mas Agus kemudian menyebarkan CD lagu ini untuk kelompok petani sasaran di dua desa: Desa Dayurejo dan Desa Jatiarjo. Suket Teki dan lagunya kemudian menjadi terkenal dan sering diminta mengisi acara-acara pernikahan atau acara panggung hiburan disini. Tidak berhenti sampai disitu, mereka juga diminta untuk menyanyikan lagu mereka oleh Dinas Kehutanan Pasuruan dalam kegiatan pekan penghijauan nasional yang dihadiri oleh pejabat-pejabat . Bagi masyarakat Dayurejo dan Jatiarjo, mereka sekarang sudah menjadi selebritis!


Tetapi, jauh dari semua capaian ini, lagu-lagu ini telah membawa perubahan. Lewat radio dan acara hiburan dimana mereka tampil, lagu konservasinya didengar oleh ribuan orang di sini. Lagu itu menanamkan pesan penting penyelamatan hutan Tahura Soerjo untuk kehidupan sekarang dan masa depan. Lagu ini paling tidak memberikan kontribusi kepada menurunnya jumlah area yang terbakar disini secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2006 lalu. Camat dan Suket Teki-nya pun sekarang berubah menjadi penggiat konservasi. Menghayati dan mengamalkan apa yang telah mereka gubah dalam lagu, Camat dan teman-temannya selalu terlibat dalam kegiatan konservasi dan selalu mengingatkan masyarakat desanya untuk tidak membakar hutannya.

No comments: