Monday, June 11, 2007

Guru - agen perubahan perilaku

LOKAKARYA GURU KAMPANYE BANGGA MELESTARIKAN ALAM
2 – 3 JUNI 2007
PKG SD NEGERI 2 KOTA JANTHO

oleh Cut Meurah Intan

Terharu...! Mungkin itulah kata yang tepat untuk mewakili isi hati saya pada pagi 2 Juni 2007. Bagaimana tidak, hajat untuk melaksanakan lokakarya bersama guru-guru dari SD dari Kecamatan Lembah Seulawah dan Kota Jantho dapat terlaksana dan semua SD mengirimkan utusannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Alasan lain mengapa saya terharu pada hari itu, mungkin Bapak dan Ibu Guru tidak tahu akan hal ini. Ya, beberapa guru yang hadir ternyata letak rumahnya relatif jauh dari lokasi kegiatan ditambah lagi hari pelaksanaan lokakarya ada pada hari Minggu, tapi semua mereka datang. Terima Kasih...


Lokakarya dimulai dengan sesi kuis pra lokakarya. Hampir mirip dengan suasana ujian kenaikan kelas, para guru terlihat serius sekali menjawab pertanyaan seputar hutan di sekitar mereka. Tapi itu hanya sebentar, suasana begitu santai ketika sesi perkenalan. Fasilitator meminta peserta memperkenalkan diri dengan menyebutkan motto hidup peserta. Wah, motto hidup para guru bagus-bagus sekali. Motto yang paling banyak disebutkan pagi itu adalah HIDUP ITU YANG PENTING IKHLAS,SABAR DAN TAWAKKAL.

HIDUP MEWAH SALAH, HIDUP MISKIN SALAH. JADI YANG PENTING HIDUP SEHAT. IBADAH MANTAP PLUS KALAU GAGAL JANGAN PUTUS ASA...ITU HANYA KESUKSESAN YANG TERTUNDA...

Bagus kan? Peserta juga mungkin tidak tahu kalau diam-diam motto hidup mereka membuat saya juga tambah semangat. He..he...


Selanjutnya, sambil menunggu menunggu narasumber dari BKSDA datang kami berbincang dengan para guru. Mereka menceritakan bahwa memang beberapa dari orang tua murid adalah pelaku penebang liar. Oleh karena itu sangatlah penting bagi para guru dapat berperan aktif dalam mendorong perubahan para orang tua murid melalui murid-murid mereka.


Tepat pukul 11 siang Bapak Muhammad dari BKSDA Resort Jantho datang menghadiri lokakarya guru.. Bapak Muhammad didaulat untuk menceritakan potensi Cagar Alam Pinus Jantho yang berada dibawah pengelolaan BKSDA. Peserta terlihat antusias mendengar pemaparan Bapak Muhammad seperti Bapak Marzuki S.Pd yang langsung menanyakan perbedaan pinus di Cagar Alam Jantho dengan di tempat lain. Ternyata pinus yang ada di Cagar Alam Jantho adalah pinus strain Aceh, berbeda dengan pinus biasanya yang batangnya tanpa cabang, pinus strain Aceh ternyata batangnya memiliki percabangan.


Bapak Muhammad membuat para guru terharu dan bersemangat ketika menceritakan sepak terjang beliau dalam mempertahankan keutuhan cagar alam dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Meskipun sering mendapat ancaman teror dari orang-orang yang tidak senang dengan tindakan tegas Bapak Muhammad tetapi beliau tetap konsisten demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat banyak. Satu jam sesi tanya jawab ikut memperlihatkan antusiasme para guru terhadap isu lingkungan hidup. Bahkan ada guru yang meminta agar BKSDA melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dasar.


(bersambung yaa ....)

No comments: