oleh: Tim Pride Kaliandra, Agustus 2007
Tema karnaval Peringatan Kemerdekaan RI, di desa Dayurejo kecamatan Prigen Pasuruan tahun ini tidak umum dan memberi kesan kreatif. Tema karnaval tahun ini didominasi dengan tema konservasi kawasan hutan Gunung Arjuno (Tahura R. Soerjo). Sebuah tema yang sangat realistik dan dekat dalam kehidupan mereka.
Bisa dibilang 90% penduduk desa tersebut berpartisipasi dalam karnaval. Anak-anak, remaja, orang dewasa dan tak ketinggalan para perempuan yang biasanya begitu alim dan selalu ditaruh paling belakang dalam urusan kemasyarakatan, juga bisa mengundang gelak tawa penonton dengan aksi joget konservasinya..
Kurang lebih 2.500 orang dalam 16 RT menampilkan kreativitasnya dalam menyampaikan pesan konservasi. Berbagai cara penyampaian pesan konservasi melalui spanduk, poster, dan tulisan lainya, serta melalui orasi-orasi dari masing-masing RT dengan menggunakan sound sistem yang luar biasa kerasnya sampai bisa didengar di desa tetangga. Aksi teatrikal dari tiap peserta juga mampu menyedot perhatian penonton yang juga dipadati oleh masyarakat yang datang dari desa-desa lain. Ada yang menampilkan peran parambah hutan misal pencuri kayu dan pembuat arang yang rame-rame digebugi oleh petugas dan masyarakat, ada yang menjadi pemadam kebakaran hutan bahkan ada yang mempu menggambarkan dampak ekonomi sosial akibat kerusakan hutan, yakni kelaparan, dan kemiskinan.
Ternyata semua komentator yang begitu fasih menyampaikan pesan konservasi mengaku sangat terbantu dengan edaran factsheet dari tim Pride yang mereka terima seminggu sebelumnya.
Mungkin ada yang berpikir bahwa iming-iming hadiah bagi para peserta lomba karnaval merupakan motivasi utama masyarakat begitu antusias dan bersemangat untuk membuat kreatifitas, namun pada kenyataannya hal ini tidaklah tepat!. Seusai karnaval Tim Pride sempat menanyai beberapa peserta apa yang mendasari mereka mau ikut karnaval. Inti dari jawaban mereka adalah pertama untuk memeriahkan acara Agustusan, kedua mengajak masyarakat untuk peduli kepada hutan supaya tidak rusak dan supaya kondisi pulih seperti sedia kala, sehingga tidak kekurangan air seperti sekarang. Kepedulian terhadap kondisi hutan G. Arjuno dan keinginan akan masa depan alam yang lebih baik ternyata merupakan motivasi utamanya!
Dengan bantuan juri-juri dari perangkat desa, lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat kami bisa mendapat penilaian yang fair dan pasti tidak mendapat komplain dari peserta. Bersamaan dengan malam panggung kesenian pengumuman pemenang disampaikan. Tropi-tropi juara tersebut yang pemberiannya disaksikan oleh ribuan orang paling tidak bisa menjadi kebanggan mereka atas kontribusinya dalam menyelamatkan hutan Gunung Arjuno.
Tema karnaval Peringatan Kemerdekaan RI, di desa Dayurejo kecamatan Prigen Pasuruan tahun ini tidak umum dan memberi kesan kreatif. Tema karnaval tahun ini didominasi dengan tema konservasi kawasan hutan Gunung Arjuno (Tahura R. Soerjo). Sebuah tema yang sangat realistik dan dekat dalam kehidupan mereka.
Bisa dibilang 90% penduduk desa tersebut berpartisipasi dalam karnaval. Anak-anak, remaja, orang dewasa dan tak ketinggalan para perempuan yang biasanya begitu alim dan selalu ditaruh paling belakang dalam urusan kemasyarakatan, juga bisa mengundang gelak tawa penonton dengan aksi joget konservasinya..
Kurang lebih 2.500 orang dalam 16 RT menampilkan kreativitasnya dalam menyampaikan pesan konservasi. Berbagai cara penyampaian pesan konservasi melalui spanduk, poster, dan tulisan lainya, serta melalui orasi-orasi dari masing-masing RT dengan menggunakan sound sistem yang luar biasa kerasnya sampai bisa didengar di desa tetangga. Aksi teatrikal dari tiap peserta juga mampu menyedot perhatian penonton yang juga dipadati oleh masyarakat yang datang dari desa-desa lain. Ada yang menampilkan peran parambah hutan misal pencuri kayu dan pembuat arang yang rame-rame digebugi oleh petugas dan masyarakat, ada yang menjadi pemadam kebakaran hutan bahkan ada yang mempu menggambarkan dampak ekonomi sosial akibat kerusakan hutan, yakni kelaparan, dan kemiskinan.
Ternyata semua komentator yang begitu fasih menyampaikan pesan konservasi mengaku sangat terbantu dengan edaran factsheet dari tim Pride yang mereka terima seminggu sebelumnya.
Mungkin ada yang berpikir bahwa iming-iming hadiah bagi para peserta lomba karnaval merupakan motivasi utama masyarakat begitu antusias dan bersemangat untuk membuat kreatifitas, namun pada kenyataannya hal ini tidaklah tepat!. Seusai karnaval Tim Pride sempat menanyai beberapa peserta apa yang mendasari mereka mau ikut karnaval. Inti dari jawaban mereka adalah pertama untuk memeriahkan acara Agustusan, kedua mengajak masyarakat untuk peduli kepada hutan supaya tidak rusak dan supaya kondisi pulih seperti sedia kala, sehingga tidak kekurangan air seperti sekarang. Kepedulian terhadap kondisi hutan G. Arjuno dan keinginan akan masa depan alam yang lebih baik ternyata merupakan motivasi utamanya!
Dengan bantuan juri-juri dari perangkat desa, lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat kami bisa mendapat penilaian yang fair dan pasti tidak mendapat komplain dari peserta. Bersamaan dengan malam panggung kesenian pengumuman pemenang disampaikan. Tropi-tropi juara tersebut yang pemberiannya disaksikan oleh ribuan orang paling tidak bisa menjadi kebanggan mereka atas kontribusinya dalam menyelamatkan hutan Gunung Arjuno.
1 comment:
Saluuut.....
Selamat buat Mas Agus dan teman2 di KALIANDRA. Jes ngak tau mau bilang apa lagi. Pokoknya salut atas kegiatan dan respon masyarakatnya. Semoga kedepan lebih sukses lagi
Post a Comment