oleh:
Agus Wiyono - Yayasan Kaliandra Sejati
Setahun yang lalu ketika saya memulai belajar tentang Pride yang difasilitasi Rare, saya telah memiliki keyakinan bahwa saya pasti mendapat sebuah metode pendidikan konservasi yang sangat inovatif. Ternyata keyakinan saya tersebut sangat benar.
Saya merasakan program Pride yang sekarang sedang saya lakukan, perencanaannya didesain secara sistematis, walaupun saya belum bisa melakukannya secara sempurna. Saya merasakan skenario yang sangat terpadu antara pengembangan materi campaign dan metode penjangkauan serta management waktu yang akhirnya membentuk sebuah tahapan proporsional, sangat membantu proses pendidikan yang saya lakukan.
Proses monitoring terhadap dokumen kerja yang dijalankan sangat disiplin oleh tim Rare sangat membantu. Tidak hanya membantu saya dalam menjalankan program Pride ini, tetapi secara umum juga membantu saya dalam mengembangkan management program di Kaliandra. Yang paling saya suka kebanyakan yang Rare sampaikan adalah bukan teori tapi sesuatu yang sangat realistis dan bisa diterapkan.
Inti dari pendidikan adalah perubahan pola pikir, pola rasa dan yang paling penting perubahan prilaku, begitu pula goal yang ingin dicapai dari kampanye ini. Jadi saya kira tantangan ke depan yang pasti saya akan hadapi adalah bagaimana mengembangkan program-program aksi setelah masyarakat mengalami perubahan pola pikir, pola rasa dan mau bertindak dalam melakukan perbaikan kehidupan. Kenapa ini saya sebagai tantangan yang besar karena selama ini di dalam metode Pride saya belum mendapatkan hal / sesuatu yang bisa saya jadikan acuan dalam mengembangkan program tersebut. Semoga di sisa waktu program ini apa yang menjadi kekhawatiran saya bisa terpecahkan, tentunya dengan bantuan semua guru-guru saya, mas hari, mbak Sari, mas Paul, mas Nigel, semua Dosen IPB.
Sebagai manager Kaliandra terkadang saya sangat dibingungkan untuk membagi waktu dalam menjalankan program Pride, belum lagi ditambah dengan tugas-tugas dosen yang saya rasa juga penting untuk dikerjakan. Penting disini bukan sekedar tinjauan syarat akademik tetapi apa yang ditugaskan sangat relevan dan saya rasa akan memberi solusi atas masalah yang terjadi.
Kerja keras, terkadang sampai malam, sering tidak bisa bertemu dengan keluarga, sakit-sakitan adalah resiko terhadap pilihan saya dalam menjalankan Pride ini. Saya tidak pernah menyesal karena ini, justru saya sangat bahagia dan bangga, paling tidak saya bisa berkata bahwa hidup saya punya arti dan lebih berarti buat orang lain, buat alam ini, dan buat saya sendiri.
Terimakasih ke pada semua tim Rare, IPB dan semua yang memberi kesempatan untuk belajar ini.
Salam lestari!
Setahun yang lalu ketika saya memulai belajar tentang Pride yang difasilitasi Rare, saya telah memiliki keyakinan bahwa saya pasti mendapat sebuah metode pendidikan konservasi yang sangat inovatif. Ternyata keyakinan saya tersebut sangat benar.
Saya merasakan program Pride yang sekarang sedang saya lakukan, perencanaannya didesain secara sistematis, walaupun saya belum bisa melakukannya secara sempurna. Saya merasakan skenario yang sangat terpadu antara pengembangan materi campaign dan metode penjangkauan serta management waktu yang akhirnya membentuk sebuah tahapan proporsional, sangat membantu proses pendidikan yang saya lakukan.
Proses monitoring terhadap dokumen kerja yang dijalankan sangat disiplin oleh tim Rare sangat membantu. Tidak hanya membantu saya dalam menjalankan program Pride ini, tetapi secara umum juga membantu saya dalam mengembangkan management program di Kaliandra. Yang paling saya suka kebanyakan yang Rare sampaikan adalah bukan teori tapi sesuatu yang sangat realistis dan bisa diterapkan.
Inti dari pendidikan adalah perubahan pola pikir, pola rasa dan yang paling penting perubahan prilaku, begitu pula goal yang ingin dicapai dari kampanye ini. Jadi saya kira tantangan ke depan yang pasti saya akan hadapi adalah bagaimana mengembangkan program-program aksi setelah masyarakat mengalami perubahan pola pikir, pola rasa dan mau bertindak dalam melakukan perbaikan kehidupan. Kenapa ini saya sebagai tantangan yang besar karena selama ini di dalam metode Pride saya belum mendapatkan hal / sesuatu yang bisa saya jadikan acuan dalam mengembangkan program tersebut. Semoga di sisa waktu program ini apa yang menjadi kekhawatiran saya bisa terpecahkan, tentunya dengan bantuan semua guru-guru saya, mas hari, mbak Sari, mas Paul, mas Nigel, semua Dosen IPB.
Sebagai manager Kaliandra terkadang saya sangat dibingungkan untuk membagi waktu dalam menjalankan program Pride, belum lagi ditambah dengan tugas-tugas dosen yang saya rasa juga penting untuk dikerjakan. Penting disini bukan sekedar tinjauan syarat akademik tetapi apa yang ditugaskan sangat relevan dan saya rasa akan memberi solusi atas masalah yang terjadi.
Kerja keras, terkadang sampai malam, sering tidak bisa bertemu dengan keluarga, sakit-sakitan adalah resiko terhadap pilihan saya dalam menjalankan Pride ini. Saya tidak pernah menyesal karena ini, justru saya sangat bahagia dan bangga, paling tidak saya bisa berkata bahwa hidup saya punya arti dan lebih berarti buat orang lain, buat alam ini, dan buat saya sendiri.
Terimakasih ke pada semua tim Rare, IPB dan semua yang memberi kesempatan untuk belajar ini.
Salam lestari!
No comments:
Post a Comment