Thursday, December 27, 2007

Pada suatu hari di SDN IV Dayurejo ...

oleh Tim Kaliandra Sejati

Pertunjukan panggung boneka yang dilaksanakan di SDN IV Dayurejo selau mundur dari jadwal yang direncanakan. Banyak permasalahan yang menyebabkan tertundanya kegiatan tersebut. Mulai dari kegiatan midsemester, pertemuan kepala sekolah se-gugus 6 Kec. Prigen sampai dengan alasan yang tidak jelas disampaikan kepada tim Pride.

Akhirnya pada hari Sabtu bapak guru dari sekolah SDN IV Dayurejo menghubungi tim Pride bahwa pertunjukan panggung boneka bisa dilaksanakan hari senin tanggal 25 Nopember 2007 jam 09.00 wib. Hari itu juga tim berkoordinasi, Tajuri bertanggung jawab di media, Eva yang mengkoordinir kegiatan acara pertunjukan dan Fathur dokumentasi dan kuis (hadiah).
Hari Senin pagi-pagi sekali tim melakukan persiapan. Salah satu dari tim tidak datang yaitu Eva karena ada kegiatan dengan keluarga. Kekurangan tim tidak menjadikan gagalnya rencana kegiatan. Tepat jam delapan tim yang tinggal Tajuri dan Fathur berangkat menuju Sekolah dengan semua perlengkapan. Sesampainya di sekolah tim di sambut oleh Bapak Suligi, guru pengkoordinir panggung boneka di sekolah. Di ruang kepala sekolah di sambut oleh Bapak Suhartono sebagai kepala sekolah SDN IV Dayurejo. Setelah berbasa-basi sebagai bumbu pembicaraan, tim menerangkan maksud kedatangannya. Kepala sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada tim Pride karena beberapa kali rencana kegiatan pertunjukan panggung boneka di sekolah ini tertunda. Saat jam dinding menunjukkan angka delapan lebih empat puluh delapan, pembicaraan mulai diakhiri.

Tim kemudian meminta ijin kepada pak Suhartono untuk mempersiapkan pertunjukan. Tim mulai beraksi untuk mempersiapkan dengan merangkai panggung, sound sistem dan perlengkapan lainnya. Menjelang jam sembilan, tepatnya kurang tujuh menit, siswa mulai keluar dari kelas karena sudah jam istirahat.
Jam sembilan lebih lima menit bel sekolah berbunyi tanda istirahat. Semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Panggung boneka yang dipasang oleh tim Pride menjadi sasaran serbuan mereka. Seperti ada yang aneh di sekolah mereka. Bapak Suligi kemudian mengendalikan keadaan siswa yang begitu riang berkerumun di dekat panggung dan memerintahkan kepada siswa “anak-anak minggir dulu biar teman-teman yang mau main boneka panggung bisa lewat” ucapnya sembari “menggiring” delapan siswa yang akan memerankan pertunjukan panggung boneka. Siswa yang tidak sabar bertanya kepada pak guru “Pak, saya boleh lihat pak?” tanya seorang siswa kepada pak Suligi. Sepertinya anak-anak belum tahu kalau hari itu memang diadakan pertunjukan untuk semua siswa di sekolah.

Sebagian siswa duduk di depan panggung dan sebagian lagi berteduh di bawah pohon kelengkeng di halaman sekolah. Terik matahari yang membuat mereka agak menjauh dari panggung karena hari itu memang sangat panas sekali. Tiba-tiba terdengar “Pada suatu hari, di sekolah…..“ kata-kata yang keluar terdengar nada menggelegar tidak seperti suara anak-anak. Padahal peserta yang menjadi pemeran panggung boneka adalah anak-anak kelas enam. Ternyata itu adalah suara bapak suligi yang mengawali acara panggung. Yang tadinya siswa berada jauh dari panggung, segera berlarian mendekat ke panggung. Mereka sepertinya tidak memperdulikan panasnya matahari. Semua siswa dengan tenang mendengarkan dialog yang dilakukan oleh siswa kelas enam. Dialog dilakukan dari dalam panggung sehingga pemerannya tidak diketahui oleh siswa yang lain.


Hampir tidak ada suara selama pertunjukan dilakukan. Tenang dan hanya sesekali siswa tertawa dengan adegan yang diperankan. Terutama saat adegan di hutan. “ee… keliru” kata salah satu pemeran. Cerita yang dibawakan memang sangat serius tidak banyak mengundang tawa penonton. Akan tetapi tidak mengurangi antusias penonton untuk mengikuti jalannya cerita.

Di akhir acara semua pemain berdiri. Dan tahulah semua siswa siapa saja yang memerankan pertunjukan. Kemudian acara pertunjukan ditutup dengan pertanyaan-pertanyaan kuis yang disampaikan oleh para pemeran pertunjukan. Tim Pride menyediakan hadiah kepada siapa saja yang menjawab pertanyaan yang disampaikan. Setelah pertanyaan dari para pemain kemudian bapak gurunya juga memberikan pertanyaan.

No comments: