Monday, January 28, 2008
Kaliandra dalam Berita
baca selengkapnya pada:
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2008/01/14/brk,20080114-115399,id.html
Sunday, January 27, 2008
Berbeda dari biasanya .....
Melalui Pride, Zakiah dan tim dari Yayasan PeNA berusaha menghidupkan kembali kebun-kebun yang terlantar (dalam bahasa Aceh disebut Peudeep Lampoh) serta mendorong penerapan prinsip-prinsip ekologi dan keanekaragaman hayati dalam menghidupkan kembali kebun ini. Hingga saat ini, lebih dari 50 orang petani telah menyatakan komitmennya untuk melakukan peudeep lampoh dengan menerapkan prinsip keseimbangan ekologi, serta lebih dari 2000 bibit pohon tanaman buah maupun kayu keras telah ditanam di kebun-kebun ini. Yang menarik, kegiatan peudeep lampoh ini dapat mendorong bangkitnya swadaya dan kerjasama di antara warga desa. Jes Putra - Pimpinan PeNA menyatakan - peribahasa yang termuat pada poster Pride "Umang Meu Ateung, Lampoh Meu Pageu, ..." (berarti: "Sawah dibatasi pematang, kebun dibatasi pagar, ...") ternyata mampu mendorong terjadinya swadaya di masyarakat untuk membuat pagar yang kuat dan layak bagi kebunnya, juga menggali lubang tanam di lahan yang dimiliki, dengan usaha sendiri karena kuatnya dorongan untuk maju dan tidak tergantung pada bantuan orang lain.
Thursday, January 24, 2008
GALESTO” bernyanyi untuk mendukung pelestarian Hutan Seulawah
Kelompok Musik “Galesto” mengeluarkan single perdananya berjudul “Hutanku Hutanmu Jua, Selamatkan Dia”. Lagu ini dibuat sebagai upaya menggalang dukungan masyarakat Saree dan Jantho terhadap kelestarian hutan Seulawah dalam Kampanye Bangga Melestarikan Alam. Lagu ini merupakan satu dari 4 buah lagu bertemakan pelestarian hutan yang akan diluncurkan pertengahan Januari 2008. Kegiatan Kampanye Bangga ini didukung sepenuhnya oleh USAID melalui program pelayanan jasa lingkungan ESP, Rare, serta Masyarakat Lembah Seulawah & Kota Jantho.
GALESTO - terdiri dari Restu, Erwin, Agus, Azmi, Nita, Nidia, Ola, Imel, Tia, dan Srie- merupakan pelajar SMA yang dikenal memiliki bakat seni musik di sekolah mereka di Kecamatan Lembah Seulawah dan Kota Jantho. Galesto difasilitasi oleh Mapayah Foundation sebagai bagian dari kegiatan Kampanye Bangga Melestarikan Alam. Lagu-lagu yang dibawakan dalam album ini mencoba menjangkau masyarakat luas mengenai peran penting hutan terhadap ketersediaan air bersih. Semua lagu di dalam album ini diciptakan sendiri oleh GALESTO, terinspirasi dari kondisi hutan yang ada di sekitar mereka. Galesto berharap lagu ini mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk melestarikan hutan, karena semua orang tahu bahwa hutan adalah sumber kehidupan. Srie Aprilia, salah seorang anggota GALESTO secara khusus mengharapkan “semoga pendengar lagu ini sadar bahwa menghancurkan hutan sama dengan menghancurkan diri kita sendiri”.